Tian Mei Jadi Pelatih Timnas Bola Voli Putri, Ini Pertimbangan PP PBVSI

Tian Mei Jadi Pelatih Timnas Bola Voli Putri, Ini Pertimbangan PP PBVSI

Tian Mei jadi pelatih timnas bola voli putri, ini pertimbangan PP PBVSI. Hanny Surkatty
yang merupakan ketua dari PP PBVSI sempat mengatakan bahwa kini pihaknya membuka peluang di dalam mengubah struktur kepelatihan dari tim nasional indonesia.

Pertimbangan PP PBVSI Saat Tian Mei Jadi Pelatih Timnas Bola Voli Putri

Mengenai tim nasional putri, Hanny Surkatty menyebutkan salah satu orang yang
mempunyai kans yang digunakan untuk direkrut PP PBVSI yakni sosok yang bernama Tia Mei. Dimana pelatih bola voli yang satu ini berasal dari negeri Cina. Seperti yang Kita ketahui bahwa selama kariernya ini Tian Mei menjadi pelatih dari tim putri Jakarta Elektrik PLN.

Di dalam melatih tim ini Tian Mei berhasil mengantarkan tim yang satu ini dalam menjuarai ajang Proliga. Hanny Surkatty sempat mengatakan bahwa Tian Mei ini merupakan pelatih satu satunya yang diinginkan oleh PP PBVSI, untuk itu maka Dia akan mencoba untuk bernegosiasi dengannya hingga Tian Mei jadi pelatih timnas bola voli putri.

Nah yang jadi persoalan yang selanjutnya adalah mengenai harganya yang bisa dikatakan cukup mahal. Dia juga melanjutkan ucapannya dengan mengatakan bahwa anggaran yang diberikan oleh pemerintah untuk pelatih asing adalah sekitar 15 juta rupiah dalam satu bulannya.

Namun sementara itu untuk pelatih asing yang berkualitas harganya bisa mencapai 10 ribu dollar amerika serikat. Alasan kenapa pelatih Tian Mei ini dijadikan pelatih tim nasional masih menjadi pertimbangan pihak PP PBVSI. Sebab Tian Mei ini sudah sangat lama malang melintang dalam kompetisi bola voli yang ada di indonesia.

Tidak hanya itu pelatih Tian Mei ini juga berhasil dalam upaya nya memoles para pemain yang saat ini menjadi andalan tim nasional Indonesia yakni Aprilia Manganang dan Wilda Siti Nurfadhilah. Untuk hal yang lainnya tentu tim nasional voli Indonesia ini tidak hanya sebatas urusan pelatih saja.

Namun juga ada hal yang kurang, yakni minimnya laga uji coba yang dilakukan di luar
negeri. Minimnya latihan di luar negeri ini nantinya akan bisa membuat mereka kekurangan dalam jam terbang. Yang tentu juga akan berdampak terhadap mental para pemain jika berhadapan dengan pemain yang berasal dari negara luar.