Patah tulang pada kaki dan tungkai adalah cedera yang umum terjadi dan dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan. Jenis patah tulang ini mempengaruhi struktur tulang yang berbeda pada kaki dan tungkai, termasuk tulang paha (femur), tulang kering (tibia dan fibula), serta tulang-tulang kecil di pergelangan kaki dan kaki. Berikut adalah berbagai jenis patah tulang yang dapat terjadi pada kaki dan tungkai:
1. Patah Terbuka (Kompleks)
Definisi: Patah tulang di mana ujung tulang menembus kulit, menyebabkan luka terbuka pada area patah. Jenis ini sering kali disertai dengan risiko infeksi yang lebih tinggi karena kontak langsung dengan lingkungan luar.
Gejala: Nyeri yang hebat, pembengkakan, deformitas yang jelas, dan luka terbuka dengan kemungkinan bagian tulang yang terlihat.
Penanganan: Memerlukan perawatan medis segera untuk mencegah infeksi, dan sering kali memerlukan pembedahan untuk membersihkan luka dan menstabilkan tulang.
2. Patah Tertutup (Sederhana)
Definisi: Patah tulang di mana ujung tulang tidak menembus kulit. Ini adalah jenis patah tulang yang lebih umum dibandingkan dengan patah terbuka dan umumnya memiliki risiko infeksi yang lebih rendah.
Gejala: Nyeri, pembengkakan, memar, dan kemungkinan deformitas tanpa luka terbuka.
Penanganan: Biasanya memerlukan imobilisasi dengan gips atau bidai, dan mungkin reposisi tulang secara manual atau pembedahan, tergantung pada jenis dan lokasi patah.
3. Patah Spiral
Definisi: Patah tulang yang terjadi akibat putaran atau rotasi kuat yang menyebabkan tulang patah dalam pola spiral. Biasanya terjadi akibat trauma rotasi ekstrem.
Gejala: Nyeri intens, deformitas spiral pada area patah, dan kesulitan bergerak.
Penanganan: Memerlukan penanganan medis yang serius untuk memastikan bahwa tulang diatur dengan benar dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Pembedahan mungkin diperlukan untuk stabilisasi.
4. Patah Stress
Definisi: Patah tulang kecil yang terjadi akibat tekanan berulang atau stres pada tulang. Umumnya terjadi pada atlet atau individu yang melakukan aktivitas fisik berat secara berulang.
Gejala: Nyeri ringan hingga sedang yang memburuk dengan aktivitas dan membaik dengan istirahat. Mungkin tidak terlihat jelas pada rontgen awal.
Penanganan: Mengurangi aktivitas yang memicu stres, imobilisasi dengan gips jika diperlukan, dan terapi fisik untuk pemulihan.
5. Patah Kominuta
Definisi: Patah tulang yang mengakibatkan tulang pecah menjadi beberapa fragmen. Ini biasanya terjadi akibat trauma berat atau benturan keras.
Gejala: Nyeri hebat, deformitas yang parah, dan pembengkakan. Biasanya diikuti dengan beberapa fragmen tulang yang terpisah.
Penanganan: Memerlukan pembedahan untuk menyusun kembali dan menstabilkan fragmen tulang. Rehabilitasi pasca-operasi juga diperlukan untuk pemulihan.