Apa itu ureterokel (ureterocele)?

Ureterokel (ureterocele) adalah suatu kondisi medis yang ditandai oleh pembengkakan atau pelebaran pada bagian distal ureter, yakni tabung yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Ureterokel terjadi ketika bagian dari ureter yang masuk ke kandung kemih membentuk sebuah kantung atau saku, yang dapat menyebabkan penyumbatan aliran urin. Kondisi ini dapat ditemukan pada satu atau kedua ureter dan sering kali merupakan kelainan kongenital yang terjadi sejak lahir.

Penyebab Ureterokel

Penyebab pasti ureterokel belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang mungkin berkontribusi antara lain:

  1. Kelainan Kongenital: Ureterokel biasanya merupakan kelainan yang terjadi selama perkembangan janin. Gangguan dalam perkembangan saluran kemih dapat menyebabkan pembentukan kantung pada bagian distal ureter.
  2. Keturunan: Ada bukti bahwa faktor genetik mungkin berperan dalam beberapa kasus ureterokel, meskipun tidak semua kasus menunjukkan riwayat keluarga.
  3. Kelainan Struktur Saluran Kemih: Kadang-kadang, kelainan struktural lain pada saluran kemih dapat berkontribusi pada perkembangan ureterokel.

Gejala Ureterokel

Gejala ureterokel bervariasi tergantung pada ukuran ureterokel dan tingkat obstruksi yang disebabkannya. Beberapa gejala yang umum meliputi:

  1. Infeksi Saluran Kemih (ISK): Ureterokel sering pertama kali terdeteksi karena adanya infeksi saluran kemih yang berulang atau kronis. Gejala ISK termasuk demam, nyeri saat buang air kecil, dan urin berbau tidak sedap.
  2. Nyeri Perut atau Punggung: Nyeri di perut bagian bawah atau punggung bawah dapat terjadi, terutama jika ureterokel menyebabkan penyumbatan aliran urin.
  3. Hematuria: Kehadiran darah dalam urin (hematuria) dapat terjadi jika ureterokel menyebabkan iritasi atau kerusakan pada saluran kemih.
  4. Difficulties Urination: Penyumbatan yang signifikan dapat menyebabkan kesulitan atau rasa sakit saat buang air kecil.
  5. Hidronefrosis: Jika ureterokel menyebabkan obstruksi yang parah, hal ini dapat mengakibatkan pembesaran ginjal (hidronefrosis) karena penumpukan urin di ginjal.

Diagnosis Ureterokel

Diagnosis ureterokel biasanya dilakukan melalui pemeriksaan pencitraan, seperti:

  1. Ultrasonografi: Ultrasonografi perut dapat membantu mendeteksi adanya pembengkakan pada ureter dan ginjal.
  2. Sistoskopi: Prosedur ini melibatkan pemeriksaan visual kandung kemih menggunakan kamera kecil untuk melihat ureterokel secara langsung.
  3. Urogram Intravenous (IVU): Tes ini menggunakan zat kontras yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah dan pencitraan sinar-X untuk melihat aliran urin dan mendeteksi obstruksi.