Monthly Archives: December 2024

Penyebab dan Faktor Risiko HIV/AIDS yang Harus Kamu Tahu

Penyebab dan Faktor Risiko HIV/AIDS yang Harus Kamu Tahu

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sementara AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah tahap lanjut dari infeksi HIV. HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh tertentu, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. Meskipun HIV dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, ada sejumlah penyebab dan faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi.

Penyebab HIV/AIDS

HIV disebarkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Beberapa cara utama penularan HIV antara lain:

  1. Hubungan Seksual Tanpa Perlindungan: Hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa menggunakan kondom adalah cara paling umum penularan HIV. Cairan tubuh dari orang yang terinfeksi dapat memasuki tubuh melalui membran mukosa di alat kelamin, mulut, atau rektum.
  2. Penggunaan Jarum Suntik Bersama: Menggunakan jarum suntik atau alat medis yang terkontaminasi darah dari orang yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan penularan virus.
  3. Transmisi Vertikal (Dari Ibu ke Anak): Seorang ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus kepada anaknya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Meskipun risikonya bisa dikurangi dengan pengobatan, transmisi vertikal masih menjadi salah satu jalur penularan utama.
  4. Transfusi Darah yang Terinfeksi: Meskipun sekarang ini sangat jarang, transfusi darah yang tidak diperiksa atau tidak diproses dengan benar dapat menyebabkan penularan HIV.

Faktor Risiko HIV/AIDS

Beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang terinfeksi HIV. Faktor risiko utama antara lain:

  1. Hubungan Seksual Berisiko: Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau yang berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi HIV berisiko lebih tinggi terinfeksi, terutama jika tidak menggunakan kondom.
  2. Penggunaan Narkoba Injeksi: Orang yang menggunakan narkoba suntik dan berbagi jarum suntik berisiko tinggi terkena HIV karena dapat terpapar darah yang terkontaminasi.
  3. Sexual Orientation dan Aktivitas Seksual: Pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM) memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HIV, terutama jika tidak menggunakan kondom atau terlibat dalam hubungan seksual tanpa perlindungan.
  4. Penyakit Menular Seksual (PMS): Mereka yang memiliki PMS, seperti gonore, sifilis, atau klamidia, memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HIV, karena infeksi menular seksual dapat merusak jaringan dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi HIV.
  5. Kekurangan Pengobatan atau Perawatan Medis: Tidak menjalani pemeriksaan HIV secara rutin atau menunda pengobatan setelah terinfeksi dapat menyebabkan perkembangan virus yang lebih cepat dan peningkatan risiko komplikasi.