Makanan Manado ada banyak sekali jenisnya, ada banyak bumbu yang dibutuhkan. Sehingga banyak yang mengatakan bahwa makanan Manado kaya akan rasa. Kaya akan bumbu. Karena makanan manado sangat bermain dengan bumbu-bumbu. Sehingga makanan manado itu sangat berasa. Karena kebanyakan orang Manado itu akan mementingkan rasa, kualitas makanan daripada tempat. Tidak apa tempatnya biasa saja, tapi memiliki makanan enak itu lebih penting. Karena kepuasan lidah tidak kalah penting untuk kepuasan mata.

Ekstrimnya Bahan Dasar Makanan Manado Yang Sampai Kelelawar Dan Tikus Semua Dimakan

Jadi jika kalian datang ke Manado, kalian akan siap-siap dimanjakan dengan berbagai makanan yang beragam. Banyak sekali rumah makan. Dan setiap tempat makan memiliki ciri khasnya sendiri. Dan ada banyak tempat makan yang dilihat biasa saja, tapi rasanya luar biasa. Ada yang tempatnya wah, pemandangannya wah, tapi makanannya biasa-biasa saja. Ya seimbang dengan apa yang ada. Sehingga anda dapat menentukan anda ingin mencari rasa atau tempat. Dan makanan manado tidak akan lepas dengan kata pedas.

Karena makanan manado, memiliki ciri khas yang memiliki rasa pedas yang wah. Jadi jika tidak pedas maka rasanya tidak afdol. Makanya banyak makanan manado yang berbumbu atau dimasak pedas. Karena pedas dapat meningkatkan selera makan. Dan itulah yang di cari orang saat makan. Enak, pedas, nagih. Sehingga manado sangat mengutamakan selera, rasa. Karena itu manado bisa dibilang salah satu kota yang bisa menjadi tempat untuk dijadikan destinasi kuliner. Sehingga anda bisa mencicipi segala macam kuliner di kota Manado.

Dan yang menariknya di kota Manado kalian bisa mendapatkan berbagai makanan dengan dari berbagai sumber. Misalnya makanan dari daging ayam, daging ikan, daging babi, daging sapi, daging tikus, daging ular, daging kelelawar, daging kucing pun ada. Dan semua perdagingan itu dijual bebas di pasar swalayan di kota Manado. Kalian bisa mendapatkannya dengan mudah. Apalagi jika kalian pergi ke kota Tomohon, disana ada pasar yang dimana, anda bisa mendapatkan semua aneka macam daging ada di sana.

Banyak orang tua yang meginginkan memiliki anak yang pintar, cerdas, cantik, sopan, berbakat, pokoknya semua yang baik. Orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, bagaimana pun itu. Sehingga orang tua akan berusaha keras untuk itu. Akan mencari uang untuk bisa memberikan sekolah, fasilitas, wadah untuk anak bisa belajar, berkembang dengan baik. Semua yang bisa mendorong anak menjadi lebih baik, pasti akan selalu di usahakan oleh orang tua. Dan semua orang tua akan melakukan itu.

Semua Orang Tua Menjadi Keras Dan Tegas Karena Mereka Terlalu Sayang

Apalagi jika dulunya orang tua tidak dapat sekolah tinggi karena masalah biaya, karena masalah internal yang tidak mampu, sehingga orang tua dulu banyak hanya bisa sampai bermimpi saja. Sehingga mereka tidak ingin anak mereka begitu seperti mereka. Sehingga orang tua akan berusaha anak mereka harus bisa melebihi orang tua. Jadi orang tua akan mati-matian berusaha keras untuk memberikan yang terbaik untuk anak. Untuk memberikan apa yang anak inginkan. Jadi kita sebagai anak jangan membangkang pada orang tua, jangan sakiti hati mereka, jangan egois.

Dan berpikir orang tua marah-marah terus, orang tua tidak sayang pada kita. Orang tua terlalu banyak mengatur dan menuntut. Karena alasan di balik itu semua orang tua keras. Kenapa orang tua banyak mengatur, karena mereka terlalu sayang pada kita. Sehingga mereka tidak ingin anak mereka kenapa-napa. Mereka ingin anak mereka tetap aman dan bahagia. Semua orang memiliki caranya masing-masing dalam membuktikan dalam menunjukkan rasa cintanya. Mungkin di antara cara orang tua, kadang rasanya terlalu berlebihan, sehingga anak merasa ini kelewatan.

Sehingga rasanya bukan cinta tapi ambisi yang dirasakan. Kita sebagai anak cobalah mengerti. Mereka hanya sayang pada kita. Kalau pun kita mereasa mereka mulai berlebihan, ya komunikasikan dengan baik. Ajak orang tua berdiskusi dengan baik. Berikan pengertian yang baik. Orang tua pun pasti akan mendengar dan memperitmbangkannya. Bukan dengan cara bentak orang tua, dan keluar mencari kebahagiaan dan kebebasan di luar, yang tidak jelas arah dan tujuannya.

Continue reading →

Senang sekali rasanya jika bisa membantu orang lain. Melihat orang lain bahagia, rasanya sangat happy. Bisa membagikan kebahagian kepada yang lain. Ada rasa senang dan bangga saat anda bisa memberikan tenaga anda, pikiran anda, untuk membantu orang lain. Ada perasaan kepuasan, dan rasa bangga bisa berguna untuk orang lain. Dan banyak sekali orang diluar sana yang memiliki hati yang baik, yang senang berbagi, tanpa berpikir panjang.

Banyak Orang Dengan Alasan Uniknya Tidak Ingin Membantu Manusia

Dan saya sangat apresiasi saat bertemu dengan orang-orang yang dengan tulus datang dan ikut berpartisipasi dalam membantu orang-orang. Membantu korban bencana alam. Membantu para masyarakat yang tidak mampu, dan orang yang berkebutuhan khusus. Karena tidak sedikit orang yang memiliki inisiatif seperti itu. Apalagi di kota-kota besar. Orang yang sudah bekerja, sudah merasakan sulitnya cari uang, kadang malah semakin pelit dan semakin berkurang rasa kemanusiaannya.

Seperti ada beberapa yang saya temui, dan alasan mereka sangat beragam. Memang membantu, adalah hak semua orang, bisa iya mau membantu ada tidak. Dan jika tidak mau membantu ya sudah, kita pun tidak bisa memaksakannya. Tapi sedih saja saat banyak orang yang tidak ingin membantu, alasan mereka banyak membuat saya tercengang. Dan berpikir ada toh orang yang berpikir seperti ini. Kok bisa berpikir seperti itu. Apakah mereka pernah mendapat pengalaman yang tidak enak saat membantu orang? atau memang karakter mereka yang seperti itu?

Dan sangat disayangkan orang-orang ini adalah orang yang cukup dengan saya, dan mereka adalah orang baik yang sejauh saya kenal. Tapi untuk urusan membantu orang lain, mereka cukup menjadi orang yang berbeda bagi saya sendiri. Ada yang tidak mau membantu dengan alasan, ah nanti juga kalo dibantu, barangnya belum nyampe di tujuan sudah dijarah sama orang. Ya ngapain. Ini saat sedang mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana alam. Dan ada juga yang tidak membantu dengan alasan, oh saya tidak kenal mereka. Mending bantu sodara sendiri. Jelas sudah saya kenal.

Menjadi terbaik tidak selamanya harus menjadi yang pertama. Harus berada di posisi teratas. Karena menjadi nomor satu, menjadi yang teratas tidak selalu membuktikan dialah terbaik, dia yang paling bagus. Karena setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan setiap orang ada yang ahli dalam bidang tertentu. Tidak semua orang nomor satu bisa dikatakan ahli dalam semuanya, mungkin ada satu dua hal yang dia tidak lebih baik dari orang yang berada di posisi kedua atau ketiga.

Menjadi Pertama Dan Teratas Tidak Bisa Menjamin Seseorang Hidup Baik Dan Memiliki Masa Depan Cerah

Berhenti untuk berpikir untuk selalu menjadi juara satu, harus juara satu, atau harus berada di posisi paling atas. Karena itu hanyalah sebuah kedudukan. Yang dimana itu bisa berganti setiap saat. Dan itu tidak bisa menjamin apa-apa. Tidak bisa menjamin anda memiliki hidup yang baik, atau masa depan cerah. Tapi akan baik di masa itu saja. Semua ada tegang waktunya. Jadi mulailah berpikir untuk menjadi orang yang bisa, orang yang mengerti.

Karena intinya anda mengerti atau tidak, anda memahami atau tidak. Anda bisa atau tidak. Misalnya saja di sekolah, orang berlomba untuk menjadi yang terbaik, berusaha membuat prestasi, dan bisa dalam segala hal, dalam semua mata pelajaran. Menjad terbaik di semua mata pelajaran. Dan melupakan bahwa semua orang memiliki kapasitas. Dan tidak semua kita bisa menguasai dengan 100 persen sempurna. Kadang kita harus menerima jika kita tidak ahli dalam beberapa mata pelajaran, tapi ahli dalam beberapa mata pelajaran tertentu.

Dan jangan berkecil hati akan itu. Malahan dengan begitu anda bisa tahu apa kemampuan anda, apa keahlian anda. Jangan memaksakan anda harus bisa semuanya. Jadi saat ada beberapa mata pelajaran yang anda kuasai, anda memiliki nilai dan performa yang baik, ya anda tekuni disitu, asah lagi. Sampai anda bisa menjadi ahli dalam bidang itu. Dan itu lah yang diharapkan. Bukan malah bersedih dan memaksa anda untuk bisa di mata pelajaran yang anda gagal. Karena sekolah membantu anda untuk menemukan kemampuan dan potensi anda.

Banyak orang yang beranggapan, orang yang tatoan, pasti hidupnya nakal, urak-urakan. Pasti dia narkoba, pemabuk, pokoknya semua yang bersifat negatif. Dan melihat orang yang merokok orang banyak yang menilai oh dia pasti juga narkoba dan minum-minum alkohol. Padahal tidak selamanya begitu. Bahkan ada orang tatoan yang tidak merokok, tidak minum alkohol dan tidak narkoba. Dan begitupun sebaliknya. Dan orang yang berteman dengan narapidana sekalipun, bukan berarti mereka juga narapidana kan.

Semakin Dewasa Dan Berpikir Panjang Sebelum Mengeluarkan Suatu Statement Atau Pernyataan

Banyak cara pikir orang, netizen yang harus diubah. Jangan berpikir pendek, dan cepat mengambil kesimpulan. Apalagi kesimpulan tersebut langsung di arahkan pada satu kelompok masyarakat. Itu adalah pemikiran orang bodoh. Tidak ada bukti yang mendukung, dan bersikeras dan menjadi provokator sehingga menggiring banyak orang pada opini yang salah. Dan saat ditangkap atau diadili hanya berkata, saya cuman dengar dari orang. Atau saya tidak tahu apa-apa, atau saya khilaf. Dan berharap setelah itu anda di bebaskan. Sebelum anda mengeluarkan pendapat, pernyataan yang kontroversi, yang berbahaya dan sensisitf.

Yang mengarah pada satu orang, atau satu kelompok. Anda harus pikirkan lagi, pikir matang-matang. Apa ada bukti yang mengarahkan yang bisa bisa mendukung perkataan anda itu? apakah ada pengakuan dari orang itu akan pernyataan yang akan anda berikan. Apa dasar anda berpikir dan mengatakan hal itu? Pikir lagi. Pikir baik-baik. Pikir panjang. Jika anda mengatakan itu, apakah anda bisa memikirkan apa yang dirasakan orang tersebut? kelompok tersebut, yang mendapatkan tuduhan pernyataan yang tidak jelas sumbernya.

Anda tidak pernah tahu efek dari ucapan anda akan berakibatkan apa. Entah dia menjadi stres, menjadi tertekan. Dia di bully dan di tolak di banyak tempat. Karir dan pandangan tentang dia menjadi hancur. Apakah anda pernah berpikir sampai disana. Bukan masalah ah mental nya kurang. Bukan soal itu. Tapi soal menerima social punishment yang harusnya dia tidak mengalami itu. Anda sama saja menggiring orang pada kematian. Kematian karakter. Dan itu tidak berbeda dengan membunuh nyawa orang.

Jika ada satu peristiwa terjadi, misalnya kebakaran hutan. Dan ada lima orang yang melihat itu. Pendapat dan sudut pandang mereka belum tentu sama. Padahal hal yang dilihatnya sama. Ada yang berpikir, apa penyebabnya, ada yang berpikir nasib hutan itu setelahnya bagaimana, ada yang berpikir bagaimana dengan binatang-binatang yang ada di dalamnya jika rumah mereka terbakar, ada juga yang berpikir bagaimana cara memadamkan apinya.

Pada Akhirnya Bukan Persoalan Mana Benar Dan Salah Tapi Baik Dan Buruk

Sehingga dari situ kita bisa lihat, dari satu peristiwa atau kejadian, bisa lahirkan banyak sudut pandang yang berbeda. Sehingga orang-orang akan sering berbeda pendapat. Berbeda pemikiran. Dan itu tidak bisa dibilang mana yang benar dan mana yang salah. Karena pada akhirnya, bukan permasalahan mana yang benar dan salah. Karena jika kita menggunakan ungkapan benar dan salah, itu akan bersifat wajib, harus dilakukan, dan hasilnya valid. Tapi gunakan ungkapan baik dan benar. Semakin lama kita tumbuh dewasa kita akan belajar banyak hal. Banyak pola pikir yang kita temui.

Sehingga dari yang benar salah, makin lama akan tergantikan dengan baik dan buruk. Karena banyak hal benar, tapi disalahkah. Dan hal yang salah, dianggap benar. Daripada mempeributkan mana yang benar. Sebaiknya kembali pada sifat kemanusiaan. Baik dan buruk. Sehingga akan muncul perspektif soal tidak selamanya hal yang buruk itu salah dan benar. Begitupun sebaliknya. Karena ini soal sudut pandang. Setiap orang memiliki pemikiran yang beda-beda. Mulailah dengan memilah mana yang baik dan buruk, anda akan bersikap yang mana. Jika baik, dampaknya apa, jika buruk dampaknya apa. Begitupun dengan menilai.

Anda bisa menilai satu cerita dengan beberapa hasil akhir. Jadi tidak hanya satu. Dulu orang terlalu kaku, sehingga berpikir satu cerita, ya kesimpulannya satu. Tapi sebenarnya bisa menciptakan banyak kesimpulan. Tergantung dari bagaimana kita melihat dan menilainya. Apa prioritasnya. Jadi jika ada orang lain yang berbeda pendapat dengan anda, ya jangan marah. Tapi belajar, belajar terima, belajar dari perbedaan itu.